Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi

5 Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi

Reading Time: 6 minutes

Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi – Investasi saham sebagai salah satunya instrument investasi yang cukup terkenal di Indonesia. Tetapi, tidak seluruhnya orang pahami langkah pilih saham yang pas untuk investasi. Beberapa orang yang terlampau tergesa-gesa dalam beli saham tanpa lakukan penelitian dan analitis lebih dulu, hingga alami rugi keuangan yang lebih besar.

Maka dari itu, penyeleksian saham yang pas penting untuk investor, khususnya untuk beberapa investor pemula yang baru mengawali investasi saham. Pilih saham yang pas bisa menolong tingkatkan kesempatan keuntungan dan kurangi resiko rugi investasi.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas panduan dan tutorial saat menentukan saham yang pas untuk investasi. Dengan ketahui langkah pilih saham yang pas, diharap beberapa investor pemula dapat siap dan optimis dalam mengawali investasi saham mereka.
Saham adalah wujud investasi yang bisa diperjualbelikan di bursa dampak. Saham sebagai sisi pemilikan satu perusahaan yang diperjualbelikan di pasar modal. Dengan beli saham, investor mendapat hak atas keuntungan dan rugi perusahaan itu.

Karakter dari saham ialah volatilitas, yakni fluktuasi harga yang terjadi dalam periode pendek dan periode panjang. Harga saham dikuasai oleh beberapa factor, seperti performa perusahaan, keadaan pasar, dan keadaan ekonomi.

Jenis Beberapa Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi :

Saham Biasa atau Common Stok – Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi

Saham biasa ialah saham yang memberi hak suara di pertemuan umum pemegang saham. Investor yang mempunyai saham biasa mempunyai hak atas keuntungan dan rugi perusahaan.

Saham Preferen atau Preferred Stok – Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi

Saham preferen ialah saham yang memberi fokus atas pembayaran dividen dan pengembalian modal bila perusahaan alami rugi atau likuidasi. Walau tidak mempunyai hak suara di pertemuan umum pemegang saham, saham preferen memberi tingkat keamanan yang semakin tinggi untuk investor.

Saham Blue Chip – Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi

Saham blue chip ialah saham dari beberapa perusahaan besar dan konstan yang mempunyai rekam jejak baik dan performa keuangan yang kuat. Saham blue chip condong konstan dan kurang beresiko, tetapi tingkat keuntungan yang dibuat lebih rendah.

Saham Growth – Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi

Saham growth ialah saham dari perusahaan yang tumbuh secara cepat dan berpotensi untung yang tinggi. Investasi pada saham growth mempunyai resiko yang semakin tinggi, tetapi bisa menguntungkan yang lebih besar bila sukses.

Saham Nilai – Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi

Saham nilai ialah saham dari perusahaan yang dipandang rendah oleh pasar walau mempunyai performa keuangan yang bagus. Saham nilai condong konstan dan kurang beresiko, tetapi berpotensi keuntungan yang lebih rendah.

Saat menentukan saham yang pas untuk investasi, penting untuk investor untuk pahami karakter dan beberapa jenis saham yang ada di pasar modal. Dengan pahami ini, investor bisa membuat keputusan investasi yang lebih arif dan tepat.

Berikut contoh Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi saham blue chip :

PT Telkom Indonesia (TLKM)
Perusahaan telekomunikasi paling besar di Indonesia ini sebagai salah satunya saham blue chip yang cukup konstan dan mempunyai performa keuangan yang kuat.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Bank swasta paling besar di Indonesia ini sebagai salah satunya saham blue chip yang paling disukai oleh investor. BBCA dikenali mempunyai performa keuangan yang konstan dan stabil.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Perusahaan yang beroperasi di sektor FMCG (Fast Moving Consumer Goods) ini termasuk juga saham blue chip yang konstan dan mempunyai rekam jejak baik di pasar modal.

PT Astra International Tbk (ASII)
Perusahaan konglomerasi paling besar di Indonesia ini sebagai salah satunya saham blue chip yang terkenal di pasar modal. ASII dikenali mempunyai portofolio usaha yang penganekaragaman dan performa keuangan yang kuat.

PT Bank Masyarakat Indonesia Tbk (BBRI)
Bank BUMN paling besar di Indonesia ini masuk juga ke kelompok saham blue chip. BBRI dikenali mempunyai pangkalan nasabah yang lebih besar dan performa keuangan yang konstan.

Berikut contoh saham growth Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi :

PT Bukalapak.com (BUKA)
Perusahaan e-commerce asal dari Indonesia ini terhitung dalam kelompok saham growth karena saat ini masih termasuk perusahaan yang relatif baru dan berpotensi perkembangan yang lebih besar di masa datang.

PT Traveloka Indonesia (TVLK)
Perusahaan tehnologi yang beroperasi di sektor travel ini termasuk juga saham growth karena saat ini masih mempunyai kesempatan untuk berkembang di masa datang, khususnya dengan bertambahnya ketertarikan warga untuk liburan dan memakai biro perjalanan online.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Perusahaan minuman dan makanan ini termasuk juga dalam kelompok saham growth karena terus lakukan pengembangan dan peningkatan produk baru untuk tingkatkan perkembangan usaha.

PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Perusahaan telekomunikasi ini saat ini masih berpotensi perkembangan yang lebih besar dengan bertambahnya pemakaian internet dan service telekomunikasi di Indonesia.

PT Matahari Department Toko Tbk (LPPF)
Perusahaan retail ini termasuk juga saham growth karena saat ini masih mempunyai ruangan untuk perkembangan usaha, khususnya dengan bertambahnya keinginan customer untuk berbelanja online.

Berikut contoh saham dengan nilai yang terbaik Cara Memilih Saham yang Tepat Untuk Investasi:

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Saham perbankan ini saat ini masih dipandang seperti saham nilai karena mempunyai esensial yang kuat dan stabil dalam memberi dividen ke beberapa pemegang sahamnya.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Perusahaan FMCG ini termasuk juga saham nilai karena mempunyai portofolio produk yang kuat dan diatur secara baik, dan mempunyai kestabilan penghasilan dan keuntungan yang lebih tinggi.

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Perusahaan telekomunikasi ini terhitung saham nilai karena mempunyai esensial yang kuat dan stabil dalam memberi dividen ke beberapa pemegang sahamnya, dan mempunyai prediksi penghasilan dan keuntungan yang konstan di masa datang.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Perusahaan rokok ini saat ini masih dipandang seperti saham nilai karena mempunyai esensial yang kuat dan konstan, dan mempunyai portofolio produk yang diatur secara baik.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Perusahaan minuman dan makanan ini termasuk juga saham nilai karena mempunyai esensial yang kuat dan konstan, dan mempunyai prediksi perkembangan yang bagus di masa datang.

Harus diingat jika daftar ini cuma untuk contoh dan bukan referensi untuk lakukan investasi. Saat sebelum lakukan investasi, selalu kerjakan penelitian dan analitis yang masak pada perusahaan dan saham yang hendak dibeli.

Saham blue chip dan saham nilai ialah dua tipe saham yang mempunyai ketidaksamaan dalam karakter dan persyaratan pengukurnya. Berikut ketidaksamaan khusus di antara saham blue chip dan saham nilai:

Blue chip stok: Saham blue chip ialah saham yang sebagai wakil beberapa perusahaan besar, mapan, dan populer yang sudah bisa dibuktikan konstan dalam periode waktu lama. Karakter saham blue chip ialah mempunyai esensial yang kuat, keuntungan yang konstan dan stabil, dan mempunyai likuiditas yang lebih tinggi. Saham blue chip umumnya diperjualbelikan pada harga yang lebih tinggi dan jarang-jarang alami fluktuasi harga yang berarti.

Nilai stok: Saham nilai ialah saham yang diperjualbelikan di bawah nilai lumrah perusahaan, walau mempunyai esensial yang kuat dan kekuatan perkembangan yang bagus di masa datang. Karakter saham nilai ialah mempunyai harga yang lebih rendah dibanding dengan nilai intrinsik perusahaan, mempunyai yield (imbal hasil) yang lebih tinggi, dan hasilkan cash flow yang stabil. Saham nilai dapat alami fluktuasi harga yang berarti di pasar saham, tetapi memberi kekuatan untung yang tinggi bila sukses diinvestasikan secara benar.

Maka ketidaksamaan khusus di antara saham blue chip dan saham nilai ialah pada karakter dan persyaratan pengukur ke-2 nya. Saham blue chip memperlihatkan kualitas terbaik dari perusahaan yang mapan dan mempunyai rekam jejak yang bagus, dan saham nilai memperlihatkan nilai dari perusahaan yang berpotensi perkembangan di masa datang dan diperjualbelikan di bawah nilai lumrah perusahaannya.

Pilih saham yang pas untuk diinvestasikan memerlukan pemikiran yang masak, karena kekeliruan saat menentukan saham bisa menyebabkan rugi keuangan.

Berikut faktor-faktor yang penting diperhitungkan saat menentukan saham:

Esensial perusahaan: Pikirkan esensial perusahaan adalah perusahaan yang mempunya fundamental baik, seperti performa keuangan, neraca keuangan, perkembangan keuntungan, dan cash flow perusahaan. Perusahaan yang mempunyai esensial yang kuat berpotensi lebih bagus dalam periode panjang.

Industri: Tentukan saham yang dari industri yang Anda ketahui dan yang berpotensi perkembangan di masa datang. Ketahui tren dan perubahan industri berkaitan untuk memprediksi kekuatan perkembangan perusahaan.

Manajemen perusahaan: Pikirkan management perusahaan, seperti kualitas dan trek record management, dan ambil keputusan perusahaan. Management yang bagus bisa membuat perusahaan berkembang dan memberi nilai lebih untuk pemegang saham.

Valuasi saham: Penilaian valuasi saham dengan memerhatikan rasio P/E (price-to-earning), P/BV (price-to-book value), dan dividen yield. Saham dengan valuasi yang logis dan konstan memperlihatkan kekuatan perkembangan yang bagus.

Resiko: Lihat resiko investasi, terhitung resiko perusahaan, resiko industri, dan resiko pasar. Investasi saham selalu mempunyai resiko, maka dari itu pikirkan dengan jeli dan investasikan cuma beberapa dari portofolio investasi.

Tersedianya likuiditas: Yakinkan saham yang Anda tentukan mempunyai likuiditas yang tinggi. Saham dengan likuiditas yang lebih rendah bisa menyulitkan untuk lakukan transaksi bisnis jual-beli, dan bisa mempengaruhi keuntungan yang hendak didapat.

Informasi terkini: Yakinkan selalu untuk ikuti informasi terkini yang berkaitan dengan perusahaan dan industri saham yang diputuskan. Ini bisa menolong Anda dalam memprediksi kekuatan perusahaan di masa datang.

Saat menentukan saham, perlu dilaksanakan analitis esensial dan teknikal dengan teliti dan stabil. Tentukan saham yang sesuai profile resiko dan arah investasi Anda, dan janganlah lupa selalu untuk lakukan penganekaragaman investasi.

Untuk pilih saham yang pas untuk investasi, ada banyak panduan yang penting diperhitungkan. Pertama kali, kerjakan penelitian dan analitis saat sebelum beli saham. Anda bisa lakukan analitis esensial dan teknikal untuk ketahui performa perusahaan dan kekuatan perkembangannya di masa datang.

Ke-2 , tentukan persyaratan saham yang ingin dibeli. Misalkan, konsentrasi pada bidang tertentu atau cuma beli saham blue chip. Persyaratan ini bisa menolong mempersempit opsi saham yang ada di pasar.

Paling akhir, penting untuk mengurus resiko investasi. Yakinkan untuk batasi rugi dengan tentukan setop loss dan lakukan penganekaragaman portofolio. Tidak boleh terlampau tertarik untuk melakukan investasi cuma pada satu saham atau bidang yang berpotensi keuntungan yang besar, karena hal itu bisa tingkatkan resiko rugi yang lebih besar.

Dengan menimbang beberapa tips di atas dan untuk Anda yang baru mau mulai dan bagaimana cara berdagang saham pemula, Anda bisa pilih saham yang pas untuk investasi lebih arif dan kurangi resiko rugi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *